Halaman

Kamis, 17 November 2011

Sinergi yang Dianjurkan

SINERGI
Dalam Islam diajarkan selalu bersinergi. Dalam kamus, sinergi disebut sebagi kegiatan gabungan. Jika dianalogikan, maka Islam adalah sinergi antara al-Qur’an dan Assunnah. Dapat juga dikatakan berpedoman pada beberapa hal agar dicapai hasil yang terbaik.
Prinsip ajaran islam banyak di dukung oleh berbagai dalil baik dari Al-Quran atau Sunah. Prinsip ini sangat rasional dan manusiawi sehingga Islam itu sangat memungkinkan untuk dianut oleh mayoritas umat manusia. Hal ini bisa dilihat perbandinganya dengan agama-agama lain, ada agama yang mengenyampingkan kehidupan dunia, memasifkan nafsu seksual, memisahkan agama dengan Negara, meniadakan kepemilikan hak harta pribadi seperti paham sosialis dan lain-lain.
Islam adalah agama yang memelihara hak-hak pribadi, hak keluarga, hak masyarakat, hak lingkungan dan hak Allah. Karena Islam adalah agama yang telah menjadikan umatnya menjadi umat yang middle (Wusto) seperti tertera dalam Al-Baqarah Ayat 143.
Kehidupan dunia tidak boleh ditinggalkan. Kalaupun Allah menyuruh untuk mengejar akherat yang lebih baik dan lebih kekal, bukan berarti yang terbaik diantara kita adalah yang mengejar akherat saja dan meninggalkan keduniawian. Dan tidak pula dapat kita katakan bahwa yang mengejar duniawi adalah orang yang tidak baik. Berdoa yang terbaik bukan hanya kebaikan memohon dunia, karena di akherat dia tidak akan mendapatkan apa-apa. Tetapi yang terbaik adalah yang memohon kebaikan untuk dunia akheratnya serta terhindar dari api neraka ( Lihat Q.S Al-Baqarah : 200). Menjadikan dua-duanya (dunia dan akhirat) menjadi seimbang dalam kebaikan kehidupan manusia, itulah yang diajarkan oleh Islam.
Bila menafkahkahkan harta tidak terlalu murah hati dan tidak terlalu bakhil dan diantara keduanya dia berada di tengah-tengah (Q.S Al-Baqarah : 76) Ada orang yang mau mengeluarkan hartanya buat wasiat seluruhnya oleh nabi dicegah, setengahnya juga dicegah, kata nabi sepertiganya saja sudah cukup. Karena meninggalkan keluarga dalam keadaan cukup lebih baik daripada serba kekurangan.
Ada orang yang ingin masuk surga dengan cara puasa terus menerus tanpa berbuka, ada yang dengan shalat terus-terusan dimalam hari tanpa tidur, ada lagi yang tidak akan menikah seumur-umur lalu oleh nabi di luruskan “Bila dalam berpuasa aku berbuka, bila datang malam aku tidur dan aku bangun serta aku juga nikah”. Ini adalah penegasan nabi yang menggambarkan bahwa Islam tidak boleh melawan sunatullah atau akal garizah yang ada pada setiap manusia. Artinya, ketakwaan yang diajarkan dalam Islam tidak lantas harus menentang hukum alam yang ada. Biarkan setiap diri berjalan di muka bumi ini bagaikan air mengalir. Islam hanya mengarahkan dan memberi petunjuk agar aqidahnya benar, jiwanya kuat, hatinya mulus, akalnya sehat dan keturunannya terpelihara.
 Sabda Nabi Saw: “Agama tidak akan bisa diperberat, kecuali kita yang akan terkalahkan”, “Sebaik-baik perkara adalah pertengahannya”, “siapa yang menginginkan dunia harus dengan ilmu, siapa yang menginginkan akherat harus dengan ilmu dan siapa yang menginginkan keduanya harus dengan ilmu”. Maka seimbangkanlah kehidupanmu karena Allah memerintahkan hambanya untuk hidup seimbang. (Chadijah, Sumber: KH. Abun Bunyamin MA, Pimpinan PonPes Al-Muhajirin Purwakarta)

2 komentar:

@kangparid mengatakan...

khoirul umuur awsathuhaa...

sip bu... tetep jaga silaturrahmi antar blogger, untuk menaikkan trafick dan kunjungan (pura2 pinter hehe)

Berusaha Menjadi Ibu Terbaik mengatakan...

Trims ya nak..... share blog ini ya...

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Affiliate Network Reviews